HTS??? Apalagi itu..?!? Apa bedanya dengan KTS, PTS, UTS, BTS atau TTS..?!?
Buat kita yang hidup di tengah deru modernisasi, mungkin istilah ini sudah tidak asing lagi. Zaman yang semakin gonjang-ganjing ini tak lagi memandang HTS sebagai suatu keanehan/aib yang mengernyitkan dahi. HTS.. ya.. ya.. ya....
HTS a.k.a. Hubungan Tanpa Status!!
Gile... pengantar gue dah kayak bahasa seorang kandidat sarjana psikologi dalam thesisnya . Padahal, belum tentu calon sarjana itu pernah mengalami nikmatnya suatu HTS, iya kan..??
Nikmat?? Iya.. dalam kurun waktu tertentu, gue percaya bahwa HTS akan menjadi kenikmatan buat pelakunya.. Terbayang nikmatnya... ahhh....
Suatu hari di sekitar jogging trek Senayan....
“Ngapain sih kamu jalan sama Dia?” tanyaku pada Adeth.
“Hmm...” Adeth menghentikan kunyahannya, mengangkat alis dan menatapku lucu. Wajahnya sedikit terangkat dari mangkok bakso yang sejak tadi ditekuninya.
“Toh gak ada yang bisa kamu harepin kan?” gue mencecar dengan argumentasi sekenanya.
“Ya... gg..gi.. man.. nna...yyya...”,
Adeth berhenti sejenak, menunjuk mulutnya yang penuh makanan lalu mengunyah lebih cepat. Gue menatapnya lurus. Ingin tahu.
“Habis, ENAK GILA..!!”, Adeth ngakak dan lanjut menekuni mangkok keduanya.
“Hmm...” Adeth menghentikan kunyahannya, mengangkat alis dan menatapku lucu. Wajahnya sedikit terangkat dari mangkok bakso yang sejak tadi ditekuninya.
“Toh gak ada yang bisa kamu harepin kan?” gue mencecar dengan argumentasi sekenanya.
“Ya... gg..gi.. man.. nna...yyya...”,
Adeth berhenti sejenak, menunjuk mulutnya yang penuh makanan lalu mengunyah lebih cepat. Gue menatapnya lurus. Ingin tahu.
“Habis, ENAK GILA..!!”, Adeth ngakak dan lanjut menekuni mangkok keduanya.
Gue tersenyum aja dalam hati. Mengiyakan. Mencoba mengenang kembali HTS-ku yang terakhir. Betapa gue dan dia terbius dalam pesona HTS, lengkap dengan semua keindahannya... ceile.. puitis amat yak..
Pengen rasanya gue menasehati Adeth.. panjang kali lebar kali tinggi... Betapa semua itu hanyalah kenikmatan semu dan sesaat, yang hanya akan menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan biaya. Tapi... siapa gue yang berhak untuk melakukan semua itu? Hanya karena gue “alumni HTS”?!?
Mungkin semua “alumni HTS” akan berpikiran sama dengan gue. Dan sebaliknya... Semua pelaku aktif HTS akan berucap: “So what, gitu loh..?? Toh HTS tidak akan membunuh gue.. dan yang terpenting gue enjoy kok dengan semua tetek bengek HTS gue itu... GUE MENIKMATINYA..!!”
Gue tersenyum menatap Adeth yang begitu bersemangat menceritakan betapa berkesannya ke-3 HTS-nya saat ini. Gileeee beneer...!!! Atau mungkin elo semua punya pendapat sendiri tentang HTS.. atau mungkin sejuta pengalaman lain yg elo rasain?? Then, You’re invited to share it with us
Nikmati Deth... nikmatilah... as long as you’re happy....
Bukankah happy adalah tujuan hidup kita semua?
No comments:
Post a Comment